
Rakyat Today _ Tebing Tinggi,Sumut – Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap PDI Perjuangan, menyoroti persoalan banjir di Kota Tebingtinggi, Sumut, yang terjadi belakangan ini.
Banjir merendam ribuan rumah di 5 kecamatan di Kota Tebingtinggi. Banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi di hulu sungai di Simalungun yang mengakibatkan sungai di Tebingtinggi meluap.(26/11)
Ketua DPC Repdem Kota Tebingtinggi, Sandy mengatakan, ada kesalahan yang dibuat dalam kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi.
“Bertahun-tahun ada salah kebijakan pemerintah kota tentang persoalan banjir. Banyak pembangunan tanggul atau bronjong di sungai terbukti tidak efektif menangani banjir,” ujar Sandy dalam keterangan tertulis, Jumat (26/11/2021).
Menurut Sandy, permasalahan di hulu tidak pernah terselesaikan setiap adanya curah hujan yang tinggi. Pemko Tebingtinggi, kata Sandy, perlu menggelar dialog dengan serius.
“Sehubungan dengan banjir yaitu tidak pernah diselesaikan oleh pemerintah kota, kita perlu masalah hulunya itu diselesaikan jadi perlu dialog antara semua pihak. Bukan hanya bangun-bangun bronjong dan lainnya tanpa ada regulasi yang jelas,” katanya.
Sandy menjelaskan, apabila tidak ada yang menjembatani persoalan ini, maka hanya akan berputar di hilir. Padahal masalah tata kelola kota harus melibatkan semua pihak.
“Kami melihat belum ada keseriusan Pemerintah Kota menangani masalah banjir. Padahal banjir di Kota Tebingtinggi hanya air kiriman yang lewat sekilas, tapi kenapa bisa segitu parah? Disitulah harus dicari persoalannya?,” ujarnya.
Sandy menyebut pemerintah harus mau untuk membuka diri terhadap opini masyarakat dan siap dikritik.
“Pemerintah itu harus siap dikritik oleh masyarakat dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Karena masyarakat itu sendiri sebagai kontrol sosial lingkungan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Sandy, pemerintah daerah harus berangkat ‘jemput bola’ ke pusat dengan membawa orang yang berkompeten guna menggiring anggaran pembangunan yang tepat sasaran untuk menangani banjir.
“Jadi orang-orang yang dibawa jangan hanya mencari proyek semata, tapi yang benar serius dengan hati nurani bersama-sama menangani persoalan banjir,” pungkasnya. (Alex saragih)



