Rakyat Today Id _ Merauke Papua – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) melanda di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Sumatera , Jawa sampai ke Papua.
Khususnya di Kabupaten Merauke kelangkaan BBM ini menyebabkan antrian panjang warga untuk mengisi Solar dan Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mulai dari dini hari sampai tengah malam masih ada kendaran roda empat maupun roda enam yang rela memarkirkan kendaraannya untuk mendapat antrian pertama agar mendapat bagian BBM, pasalnya banyak kendaraan yang sudah mengantri berjam- jam namun saat giliranya BBM tersebut habis.
Ahmad salah satu supir truk ke rakyat today, mengatakan kalau dirinya sudah mengantri sejak pukul 07.00 Wit , terkadang saat giliranya sekitar pukul 12.00 wit oprator mengatakan BBM habis. Ahmad mengaku sering melihat ada kendaraan yang dalam sehari mengantri sampai 2-3 kali. Seharusnya untuk kendaraan di jatah 1 kali pengisian perhari.
Ahmad menduga ada permainan dari oknum- oknum supir truk yang mengetab BBM, sehingga dalam sehari oknum tersebut bisa mengisi 2-3 kali di SPBU.
“ Saya melihat ada oknum yang setiap hari bisa mengantri BBM dan saya liat dia jual kembali BBM tersebut. Jadi setelah isi BBM di SPBU oknum itu langsung tab dulu BBM trus balik ngantri lagi” ujarnya kepada wartawan di jalan Parakomando, Senin ( 13/6/2022).
Ahmah meminta pihak kepolisian harus melihat masalah kelangkaan BBM yang kerap sangat meresahkan masyarakat, seharusnya Kapolres turun dan sidak SPBU dan menangkap para pengetab BBM, karena di nilai sangat merugikan masyarakat.
Saat ini Pertalite dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan harga sebesar Rp 7.650 per liter. Namun, harga keekonomian saat ini sudah mencapai di atas Rp 11.000 per liter.
Sementara bio solar seharga Rp. 5.150 per liter dan di jual kembali dengan pengetab seharga Rp. 8.000 sampai Rp. 9.000.
“ Bapak Kapolres mohon tangkap para pengetab BBM dan bongkar jaringanya, karena kami sangat di rugikan dengan aktiftas ngetab- ngetab BBM ini” tegas Ahmad.
“ Kalau dari kepolisian tidak bergerak membongkar jaringan BBM ada apa ? Jadi kami minta ketegasan penegak hukum “ tutupnya. ( AR )