
Rakyat Today ,_ Jayawijaya, Papua –
Dampak dari pertikaian antara Masyarakat Suku Nduga dan Suku Lanny Jaya Pemerintah Daerah turun tangan harus membayar pihak Korban 3 Milyar Rupiah dan 40 ekor Babi
Bertempat di Gedung Otonom Kabupaten Jayawijaya Rabu (12/01/2022) sekitar pukul 10.00 WIT s.d 18.20 WIT, telah dilaksanakan rapat penyelesaian masalah terkait perang Suku antara suku Lanny Jaya dan Suku Nduga di wilayah Kabupaten Jayawijaya Papua.
Yang ikut hadir dalam rapat pertemuan tersebut yaitu Jhon Richard Banua SE.,M.Si Bupati Kabupaten Jayawijaya, Wentius Nimiangge, S. Ak, S. Pd, MM Bupati Kabupaten Nduga, Befa Yigibalom SE,M.Si Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Kombes Tagor Hutapea Dir Intelkam Polda Papua, Kombes Budi Satrio Dansat Brimob Polda Papua, Kombes KBP Dr Faizal Ramadhani S.Sos.Sik Mh Direskrimum Polda Papua, Letkol Inf Arif Budi Situmeang SIP,M.ST.Han Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Tomy Yudistio.Sos Danyonif 756/WMS, AKBP Muh. Safei A.B,SE kapolres Jayawijaya, Kompol Klif Danyon Brimob Polda Papua, beserta Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat Suku Nduga dan Lanny Jaya.
Pada pukul 10.30 WIT, Masyarakat dari Suku Nduga telah berkumpul di Kampung Sinakma Distrik Elekma sebanyak 400 orang dan Masyarakat dari Suku Dani Lanny Jaya telah berkumpul di Distrik Wouma sebanyak 400 orang, Kedua kelompok Masyarakat ini masih menunggu hasil keputusan rapat dari FORKOMDA dari 2 (Suku) yang bertikai.
Hasil rapat perdamaian antara 2 kelompok masyarakat ini antra lain, Penyampaian Wentius Nimiangge, S. Ak, S. Pd, MM Bupati Kabupaten Nduga, “kami keluarga korban pertama (Alm. Yonas Kelnea) Suku Nduga menuntut agar pelaku pembunuhan segera diproses hukum dan meminta uang santunan sebesar Rp. 1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) dan ditambah 20 ekor Babi. Korban kedua (Alm. Luok Heluka) Suku Nduga meminta pemberian santunan berupa uang tunai sebesar Rp.1.500.000.000,- (Satu Milyar Lima Ratus Juta) dan 20 ekor Babi”.
Dari penyampain diatas, jawaban dari Bupati Kabupaten Lanny Jaya Befa Yigibalom SE,M.Si, terhadap tuntutan keluarga korban yang diwakili oleh Bupati Nduga Wentius Nimiangge, S. Ak, S. Pd, MM yaitu, “Kami bersedia memenuhi seluruh tuntutan korban khusunya masalah pemberian santunan terhadap keluarga Korban”, Imbuhnya.
Lanjutnya, “dan kami menyarankan agar dibuatkan surat pernyataan di Wilayah Pegunungan Tengah, untuk pelaku pembunuhan harus diproses secara hukum yang berlaku di Rebublik Indonesia, sehingga hal-hal yang terjadi pada saat ini tidak terjadi lagi dihari kemudian”.
Pada pukul 11.45 WIT, seluruh Rombongan bergerak ke tempat kejadian Perkara (TKP) perumahan masyarakat Suku Lanny Jaya di Distrik Wouma, yang mengalami kerusakan akibat dilahap oleh si Jago merah imbas dari perang Suku pada tanggal (8/01/2022) lalu.
Pada pukul 16.10 WIT Rombongan Bupati Lanny jaya, Bupati Nduga, Bupati Jayawijaya dan FORKOPIMDA 3 (Tiga) Wilayah, tiba di Distrik Elekma selanjutnya melakukan penyerahan uang sebesar Rp. 3.000.000.000,- (Tiga Milyar Rupiah) dan 40 ekor Babi kepada keluarga korban.
Rencana pada hari kamis (13/01/2022) kedua Suku yang bertikai akan melaksanakan perdamaian di Lapangan Sinapuk Wamena Kabupaten Jayawijaya.
Seluruh kegiatan berjalan aman dan Lancar sampai dengan selesai, hingga saat ini Aparat keamanan TNI-POLRI masih tetap bersiaga untuk mengantisipasi gangguan kaamanan. (Jhon Sanghaji/Rambo)




