SiRaja Panggabean Oppu Sahalana Jabodetabek Gelar Pesta Bona Taon 2025 Dijakarta

Poto : Pesta Bona Taon Si Raja Panggabean Oppu SahalanaJabodetabek di Jakarta (by.Hanna)

RAKYAT TODAY.ID _ JAKARTA  – Keluarga Besar Keturunan (Pomparan) kakek atau buyut si Raja Panggabean dari Ompu Sahalana generasi ke 8 yang tergabung dalam Pomparan Panggabean Ompu Sahalana (PPOS) sukses gelar Pesta Bona Taon sekaligus sosialisasi Penerbitan Buku Ruas PPOS Jabodetabek Edisi ke 3 tahun 2025.

Acara yang dikemas dalam Doa dan Syukuran Bona Taon PPOS 2025 telah diselengarakan di Gedung Sopo Marpikir, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu, 22 Februari 2025 itu direspon positif dari Keluarga besar PPOS se Jabodetabek.

Ketua Panitia Bona Taon 2025, Wahyudi Panggabean mengatakan bahwa  kegiatan ini sebagai respon positif dari sesepuh atau Opung/Ompu (Kakek) untuk generasi muda agar tetap melestarikan tradisi ini supaya adat istiadat dan budaya tidak luntur ditengah arus globalisasi saat ini.

“Kami mengetahui sebagai anak muda yang tumbuh di era globalisasi dan perkembangan teknologi dewasa ini tentunya perlu penguatan karakter budi pekerti melalui adat dan budaya leluhur kami sebagai suku Batak Toba, tentunya dengan kegiatan Bona Taon ini,” ucap Wahyudi, dalam keterangannya, ke wartawan di Jakarta Senin 24 Februari 2025.

Pesta Bona Taon PPOS 2025 ini  sekaligus juga di tujukan guna menemukan jati diri bahwa keturunan Ompu Sahalana tidak sendirian namun memiliki keluarga, sanak dan saudara. Sehingga dengan berkumpulnya keluarga besar PPOS agar tidak terpisah satu sama lain dari garis keturunan yang ada di tanah perantauan terlebih di daerah aglomerasi Jabodetabek ini.

Acara Doa dan Syukuran Bona Taon PPOS 2025 ini, budaya yang ditonjolkan adalah manortor sebagai ciri khas budaya yang dibawakan oleh keluarga keturunan anak laki-laki Panggabean, juga dari pihak boru atau perempuan, serta anak-anak kecil, remaja dan dewasa atau naposo.

“Sementara yang lainnya adalah acara mengenal garis keturunan dari generasi Ompu Sahalana generasi (sudut) ke 8 sampai generasi ke 18 yang ada di Jabodetabek,” tuturnya.

Sementara, Ketua Pengurus Harian PPOS Jabodetabek, Parulian Panggabean menegaskan, kegiatan acara bona taon ini merupakan bagian dari program kerja BPH Periode 2021 – 2025  guna mempererat tali silaturahmi antar semua pomparan generasi keturunan Oppu Sahalana yang ada di Jabodetabek selain itu sasaran Bona taon ini adalah untuk mengenalkan tradisi dan budaya adat batak serta ruhut-ruhut habatahon bagi generasi muda atau kaum milenial yang sudah lahir pada era modern digital ini.

“Keluarga Panggabean Ompu Sahalana dari Keturunan Si Raja Panggabean Lumban Siagian yang ada di Jabodetabek ini digelar secara rutin dengan melihat situasi dan kondisi (sikon) karena bisa saja setahun atau dua tahun atau tiga tahun sekali. kami lakukan silih berganti setiap tahun, kadang acara Natalan atau Bona Taon,” tuturnya.

Untuk tahun ini, pengurus PPOS mengelar Bona Taon 2025, mengingat animo keluarga yang rindu ingin berjumpa satu sama lain dalam garis keturunan keluarga besar Ompu Sahalana, sekaligus memulihkan dan menguatkan iman keluarga secara spritual melalui doa dan ucapan syukur.

“Karena itu kami mengagas kegiatan ini setelah 5 tahun pasca covid 19 tidak dilakukan. Kegiatan ini selain mengenalkan adat istiadat juga mengenal garis keturunan keluarga kepada generasi muda. Untuk mengimbangi literasi itu kepada anak-anak, pengurus juga mensosialisasikan penerbitan buku Ruas PPOS Generasi Panggabean Ompu Sahalana edisi ke tiga dari masa ke masa,” tutur dia.

Parulian juga menjelaskan bahwa saat ini garis keturunan ompu Sahalana terus berkembang dari Kasta Sundut 14 yang semakin sedikit berkembang ke generasi 18 bahkan menuju ke 19 bahkan mungkin sudah ada sundut ke 20 artinya di wilayah Jabodetabek saja secara hitungan jiwa atau perkepala sudah bisa mencapai ribuan orang.

“Sebabnya PPOS terpanggil untuk membuat buku dari “generasi ke generasi”, karena ini terasa perlu buat keluarga agar saling mengenal dan tidak memisahkan diri dari keluarga satu generasi keturunan opung/ompu, sehingga semua bisa saling menguatkan satu sama lain,” tegas dia.

Sebabnya kata dia ada istilah satu paradatan atau satu adat dalam tatanan kakak beradik, mengingat panggabean adalah satu Bapak dengan tiga anak yakni Panggabean Lumban Ratus, Panggabean Simorangkir, dan Panggabean Lumban Siagian.

“Karena itu sebagai keturunan generasi kakek Sahalana dari generasi keturunan Panggabean Lumbang Siagian, meminta agar tetap satu dan menghindari egoisme dalam tatanan budaya dan adat. Sebabnya, literasi buku sangat penting, sebagai bentuk mengenal garis keturunan kepada generasi muda ditengah berkembangnya arus teknologi,” tutur dia.

Untuk itu, buku ruas PPOS yang akan diluncurkan pada pertengahan medio 2025 nanti, pengurus telah menunjuk DR. Adrian Panggabean sebagai Ketua tim 5 dalam penyusunan buku tersebut.

Dimana disela-sela acara Pesta Bona Taon PPOS Jabodetabek Tahun 2025 ini, dilakukan acara serimonial pemberian buku cetakan I & II Oleh penasehat atau sesepuh PPOS DR. H.P Panggabean,SH,MH, Merphin Panggabean, Simson Panggabean kepada Tim 5 Perumus Buku Ruas PPOS Jabodetabek Cetakan ke III yang di terima langsung ketuan tim, DR.Adrian Panggabean .

Acara juga diakhir dengan menyanyikan lagu Mars Si Raja Panggabean, dan lagu kenangan kampung halaman Oh Tano Batak.( Dum )

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.