RAKYAT TODAY..ID _ BOGOR –
Tim pemberantasan korupsi ( KPK ) pada malam tanggal 26 April 2022, telah melakukan operasi senyap di Bogor dan Jawa barat,dari Jawa barat tim KPK berhasil menangkap anggota BPK dan dari Bogor berhasil menangkap Bupati Ade Yasin beserta pihak PUPR , Kabupaten Bogor.
Ketua Lsm Getar Pasundan Diana Papilaya kepada rakyat today di lingkup Pemda Bogor, Selasa (17/5/2022) mengatakan bahwa penangkapan Bupati Ade Yasin oleh KPK harusnya jangan hanya berhenti pada PPK dan sekdisnya saja,karena menurut Diana bahwa sebenarnya dalam kasus PUPR yang paling bertanggung jawab adalah Kadis PUPR R.Soebiantoro.W.ADT.MM.
Sebab dalam kuasa anggaran di lingkup PUPR adalah Kadis jadi dialah yang pantas di panggil oleh KPK dan di jadikan tersangka supaya jangan ada lagi yang bermain – main dengan anggaran.
Ia pun menambahkan bahwa sejak R. Soebiantoro menjadi kadis PUPR pada tahun 2019 pekerjaan imfrastruktur sangatlah buruk, dan itu juga lepas dari pemeriksaan BPK, sebagai contoh pada tahun 2020, pekerjaan Bogor -Kemang ( Bomang ) menelan anggaran 38.milyar lebih yang dikerjakan PT, Mulya giri dan sampai sekarang belum dibuka untuk jalan umum padahal fakta dilapangan jalan tersebut sudah pada rusak tetapi,informasi lolos dari pantauan BPK, ada lagi pekerjaan PUPR membangun jembatan Cimapak pada tahun 2020 menelan anggaran 8. Milyar lebih baru tiga bulan sayap pada bangunan sepanjang 20.meter rubuh,namun setelah tim dari LSM, Getar Pasundan mendatangi lokasi proye, baru ada pembenahan itu juga pada tahun yang berbeda yaitu 2021 baru ada pembenahan .
Begitu juga pekerjaan 2021 banyak yang dikerjakan asal jadi,seperti contoh pekerjaan Cijayanti dan Cigudek padahal pagu anggaran sangat pantastis begitu juga Mega proyek pekerjaan jika di amati banyak menyunat anggaran ,dari contoh pekerjaan tersebut maka saya sebagai ketua LSM. Getar Pasundan yang sangat mencintai kabupaten Bogor meminta agar pihak dari KPK, menjadikan Kadis PUPR jadi tersangka pungkasnya.(Edy Sirait)